Perkembangan peternakan kenari yg pesat dan modern di negara negara Eropa terutama di Jerman,Belanda dan Inggris menyebabkan timbulnya perdagangan kenari secara internasional. Dari Eropa di ekspor ke Amerika dan Kanada dan ke negara negara Timur,burung burung ini pusatnya di Singapura dan Hongkong. Dari sini menyebar ke negara Cina,Jepang dan Asia Tenggara.Maka dikenallah burung burung ini diseluruh dunia sebagai burung Internasional.
Ternyata
orang orang Cina lebih menggemari warnanya daripada suaranya.Warna
kuning ciri khas kenari yg sudah ratusan tahun di ternakan di negara
Cina.Kadang kadang kenari kelahiran Cina yg kuning ini diluar negeri disebut ras Shanghai dan Hongkong .Warna warna lain jarang sekali di dapat.
Sebagaimana
halnya dalam dunia perindustrian dalam bidang peternakan pun khususnya
peternakan kenari dalam jangka waktu yg singkat Jepang sudah dapat
menandingi peternakan kenari di negara negara Eropa.Maka disini dapat
dicatat bahwa ternak kenari yg termaju untuk Asia adalah Jepang,Hongkong dan negara Cina.
Pada jaman Jepang burung monopoli orang Belanda ini dianggap musnah.Ada lagi sekitar tahun 1949 dengan masuknya beberapa burung impor ke Jakarta,Bandung dan Surabaya.tetapi makanan burung ini masih tetap menurut resep makanan dijaman kolonial yaitu bijian impor.Karena itu tidak heran hanya orang tertentu saja yg memeliharanya.Mereka tidak ingin mencoba memberi makan biji bijian yg ada disini,mungin karena takut merosot nilainya sebagai burung mewah.
Empat
tahun kemudian kota Semarang menyusul yaitu sekitar tahun 1952
peternakan di kota ini dimulai satu dua orang dan dalam jangka waktu
lima tahun saja sudah mulai populer dan mulai mengekspor hasil ternaknya ke kota kota lain.
Pemelihara di kota semarang mencoba memberi makanan burungnya dengan berupa biji lobak,biji sawi,jewawut dan bibi kecil
lainnnya disamping makanan aslinya dari Eropa,dan ternyata bijian ini
dimakan pula tanpa mengganggu kesehatan atau pembiakannya.
Mulailah resep makanan kolonial dikesampingkan
karena di anggap terlalu mahal dan susah didapatnya.Mungkin karena
penemuan inilah yg menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan
ternak kenari dikota Semarang.
Setelah
umum mengetahui betapa mudahnya beternak burung ini,maka kian hari kian
bertambah hasrat untuk beternak atau sekedar untuk memelihara,Mulailah
tampak pasaran nya dan dengan sendirinya permintaan akan burung ini
makin lama makin deras,sedangkan jumlah barangnya sangat
terbatas.Produksi burung kenari selain ditentukan oleh kecakapan
beternak juga tergantung kepada alam.Populerlah nama burung Eropa ini
dengan menanjak namanya maka sudah tentu harganya pun naik dengan
pesatnya.Maka berkumandanglah suara publikasi mengenai warna burung yg
jarang didapat dan cukup indah ;merah,roodagaat,roodbruin kata mereka inilah yang paling top.
Kepopuleran
si burung merah ini akhirnya berjangkit pula dari kota Semarang ke kota
kota tetangganya.Sekitar tahun 1956 hinggaplah burung Eropa ini dikota Jogyakarta,maka dimulailah sejarah perburungan kenari di kota ini.dipelopori oleh seorang pedagang burung yg cukup terkenal.Yg diperdagangkan bukan hanya burung dewasa tetapi juga piyik yg
baru lahir yg berumur 15 hari,asal keturunan burung merah.tidak
berlebihan untuk sepasang burung dewasa yg berbulu roodagaat atau
roodbruin mencapai harga seperempat juta rupiah.atau sewa menyewa jantan
untk dikawinkan selama satu miggu mencapai harga Rp 15 ribu.para peternak baik dari jogya,magelang dan terutama semarang setiap bulan omzetnya mencapai tidak kurang dari seratus ribu rupih.
Apabila
dibandingkan dengan kota Bandung dan Jakarta,peternakan kenari sejak
tahun 1949 itu lumayan juga kemajuannya tetapi tidak sepesat kota
Semarang dan Jogyakarta.Dikota Surabaya banyak pula yg menernakan burung kenari bahkan dapat mencapai produksi yg agak besar,tetapi hanya diternakan oleh orang tertentu sajabelum meluas dikalangan rakyat biasa.Bahkan waktu pasaran di Semarang kosong,burung dari Surabaya yang mengisinya,begitu pula kota yg berdekatan dengan Semarang seperti Magelang,Purwokerto,Tegal dan Pekalongan.
Sebenarnya di Jakarta pun banyak yg menernakan kenari
tetapi karena luasnya kota dan padatnya penduduk hal ini tidak beitu
nampak sehingga sampai akhir tahun 1963 keadaanya biasa biasa saja.
Anehnya untuk kota Bandung sangat ketinggalan padahal semula kota ini
termasuk pelopor yg mendatangkan burung burung import.
Setelah
kota Revolusi menjadi kota kenari,penyebaran ke kota kota lain sangat
cepat ,hal ini dikarenakan banyak Wisatawan yg datang terutama dari
Jakarta,Bandung,Malang dan kota kota lainnya.Sejak pertengahan tahun
1963 tampak beberapa ekor burung penyanyi terbang ke arah Barat.DI kota
Kembang ini burung ini sangat populer karena makanannya yg murah bulunya yg indah serta suaranya yg merdu itu.Maka awal tahun 1964 kota Jakarta dan Bandung dapat
kita catat sebagai tahun permulaan dalam bidang perkenarian.Kearah
timur burung burung ini mulai terbang menuju kota Solo dan Malang.
“Canary Java”demikian sebutan kenari kita di negara Singapura,sudah mulai menarik perhatian pasaran di Singapura.Betapa tidak menarik karena kalau dibandingkan dengan burung
impor yg datang dari negara Jepang,Hongkong atau langsung dari negara
Eropa,yg harganya mahal,makanannya sukar dan cuaca yg tidak cocok,karena
cuaca sangat mempengaruhi kesehatanya.Beda dengan burung yg datag dari
negara kita yg harganya murah,makanannya sudah dibiasakan dengan makanan
yg sederhana juga cuaca sangat cocok,sehingga datang kesana burung
burung kita tetap sehat sehat saja.
Menjelang diumumkannya deklarasi ekonomi
yaitu sekitar tahun 1963 adalah puncak keemasan bagi burung
kenari,tetapi begitu deklarasi ekonomi diumumkan,kegiatan spekulasi dalam bidang perdagangan kenari berhenti
dengan serentak.hal ini sejalan dengan hancurnya sebagian besar
manipuasi akibat deklarasi ekonomi.Hal ini berakibat pula pada peternak
kenari yg tengah maju pesat terutama Semarang dan Jogyakarta mulai
menurun.Beberapa peternak melelang burung burungnya begitu saja
atau membiarkan ternakannya tanpa perawatan yang sewajarnya. Akibatnya
penurunan harga di ke dua kota ini makin terasa, tetapi golongan kenari
yang warnanya tidak mendapatkan
perhatian pada jaman keemasannya, tahap demi tahap merebut pasaran
karena di jual ke kota – kota yang baru mau memulai terutama Jakarta,
Bandung, Solo dan Malang.
Yang
menjadi topik pembicaraan terbatas pada jenis – jenis kenari berjalur
saja. Jadi yang pernah merajai dengan menduduki tempat tertinggi pada
tahun 1963 itu adalah kenari – kenari merah dari kelas berjalur melulu (
Rood Bruin, Black Red, Rood Agaat / Red Agate dll ).
bersambung
bersambung
Ali Garut - Jurnalis Tabloid Ronggolawe
Sumber : http://ronggolawe.info/kenari-burungnya-orang-kaya-sejarah-kenari-di-indonesia/
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan